GfM9TpClTSGpGUWpGSM8GUdoBA==

Slider

Inilah 7 Gaya Berpacaran Yang Berlaku Di Jepang

OMPI TV
- Kita semuanya tentu saja suka dengan Negara Jepang, tidak hanya karena negara ini begitu maju dalam dunia teknologinya, akan tetapi kita suka Jepang juga karena Atutide mereka, meski kita semua tahu bahwa negara jepang merupakan negara terbesar yang memproduksi film khusus dewasa.

Tentu saja setiap negara itu mempunyai kebiasaan dan juga budaya yang berbeda-beda. Hal ini juga yang menjadikan pergaulan sampai dengan gaya berpacaran antara satu negara dengan negara yang lainnya itu tidak sama.

Jika sebelumnya kamu sudah mengetahui gaya berpacaran anak-anak muda di beberapa negara, saat ini OMPI ingin mengajak kamu agar tau seperti apa sih gaya berpacaran yang berlaku di Negara Jepang.

Buat kalian yang suka dengan Negara yang terkenal dengan Bunga Sakuranya ini, langsung di simak aja yappp....

BARU MULAI PACARAN USAI LULUS SMA

Jepang merupakan negara yang mengedepankan karier dan juga pendidikan. Tidak heran jika pada akhirnya mereka itu lebih memilih untuk mengesampingkan urusan asmaranya. Pada umumnya, masyarakat Jepang baru saja mulai mengenal cinta-cinta'an atau pacaran itu kala mereka lulus SMA dan masuk pada perguruan tinggi. Karenanya, mereka pun tidak begitu terpikir tentang pacaran sebelum ia berhasil masuk pada Universitas Favorit. Mereka bakal terus mengejar pelajaran dan baru akan berpikir tentang asmara saat kuliah.

MASIH MALU-MALU

Ada rasa malu yang ada pada diri anak-anak muda Jepang kala memulai berpacaran. Mereka memang baru mengenal apa itu cinta di kala usia mereka itu sudah cukup dewasa sehingga tidak heran jika saat berpacaran, pengalaman mereka untuk memadu kasih itu masih sangat malu-malu. Mereka tidak bisa bertingkah genit kepada lawan jenis mereka lantaran memang tidak terbiasa melakukan hal itu kala mereka masih ABG. Bahkan, mereka selalu meminta teman-temannya jika mau bertemu dengan pacar supaya tidak canggung jika hanya bertemu berdua saja.

LEBIH SUKA KENCAN BARENG-BARENG

Orang Jepang akan merasa canggung saat hanya pacaran berdua saja. Maka dari itu, dibentuklah kencan berkelompok atau yang kerap disebut atau akrap di Jepang dengan nama gōkon. Jika pria dan wanita sedang menjalani masa pendekatan. maka mereka akan mengajak 3 sampai dengan 4 orang teman mereka untuk menemani. Biasanya, mereka akan melakukan janji untuk bertemu di sebuah restoran dan melakukan makan besar di sana.

Di sinilah biasanya mereka justru saling tertarik antara satu dengan yang lain sampai bertukar nomor telepon atau alamat e-mail. Orang Jepang begitu waspada jika harus bertemu hanya berdua saja dengan orang yang baru mereka kenal. Yang paling penting, harus ada banyak pihak setidaknya pihak ketiga di antara pria dan wanita yang sedang bertemu.

ORANG TUA PUNYA PERAN DALAM MENJODOHKAN ANAK MEREKA

Salah satu budaya Jepang yang masih sangat populer sampai saat ini adalah Omiai, yaitu peran orang tua pada proses pencarian pasangan yang tepat untuk anak-anak mereka. pada umumnya, orangtua bakal mencarikan calon menantu mereka tanpa diketahui oleh anaknya. Mungkin kamu juga pernah tuh mendengar jika perjodohan di negeri Sakuta ini memang masih banyak ditemukan. Orangtua bakal memilih pihak ketiga yang disebut dengan nama nakōdo, dimana nakōdo inilah yang akan menjadi perantara pada perjodohan tersebut.

Nakōdo mempunyai begitu banyak kandidat untuk dijodohkan, lengkap dengan histori calon, seperti pekerjaan, usia dan yang lain-lainnya. Jika kriteria calon itu diterima oleh pihak pria dan wanita, maka Nakōdo bakal melakukan mengatur pertemuan dan jika sudah sama-sama klik, maka keduanya pun akan melanjutkannya pada jenjang pacaran dan bisa juga sampai pada menikah.

TIDAK AKAN MENGHUBUNGI LAGI JIKA TIDAK TERTARIK

Selalu bersikap sopan merupakan prioritas yang di pegang oleh orang Jepang. Jika kala dipertemuan yang pertama saling tertarik, maka kala itulah salah satu dari mereka akan menghubungi dan mengucapkan terima kasih atas pertemuannya yang menyenangkan dan mengajak kembali lagi untuk bisa jalan bareng. Akan tetapi, jika tidak ada kecocokan, maka keduanya akan saling mengirim pesan usai 1 minggu pertemuan dan itu bisa diasumsikan bahwa keduanya tidak mau melanjutkan hubungan ini.

Orang Jepang lebih suka menghilang tanpa kabar daripada harus mengucapkannya secara langsung bahwa mereka tidak tertarik kepada calon pasangannya itu. jadi jangan heran jika ada kasus di mana pasangan sudah berpacaran bertahun-tahun mendadak putus dan kemudian keduanya tidak lagi saling berkomunikasi.

WAJIB ADA PERNYATAAN CINTA

Mungkin saja di Indonesia bukan merupakan hal yang wajar jika ada wanita yang menyatakan perasaan mereka terlebih dahulu kepada pasangannya. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku di negara Jepang lantaran para wanita juga tidak sungkan atau malu untuk menembak terlebih dahulu. Pernyataan cinta ini pun wajib dilakukan jika memang ingin melangkah lebih jauh lagi hubungan itu.

Tidak bisa hanya saling suka saja dan kemudian dianggap berpacaran tanpa adanya status yang pernah mengucapkan bahwa "Kamu mau nggak menjadi pacarku?" jadi, Di Jepang ini tidak berlaku gaes yang namanya hubungan tanpa status. Setidak hubungan selalu mempunyai status. 

TIDAK SUKA PAMER KEMESRAAN DI DEPAN UMUM

Masyarakat Jepang tidak suka memperlihatkan kemesraan mereka di depan umum. Menurut mereka, berpelukan, bercouman atau kontak fisik yang lainnya itu merupakan hal yang memalukan jika harus diperlihatkan di depan umum. Mereka bakal menjaga keromatisan mereka hanya berdua saja dengan pasangan mereka. jadi jangan heran jika ada pasangan di Jepang yang sama sekali seperti tidak terlihat bahwa mereka sedang berpacaran.

Gimana tuh Agan-Agan dan Sista-Sista OMPI TV', apakah kalian tertarik untuk mengikuti gaya pacaran orang Jepang?
© Copyright - Ompi TV - Media Hiburan Masa Kini
Added Successfully

Tulis Apa Yang Ingin Kamu Cari Dan Tekan ENTER Untuk Mencari.