GfM9TpClTSGpGUWpGSM8GUdoBA==

Slider

Selokan Mataram Bisa Jadi Merupakan Salah Satu Bentuk Hukum Fisika Yang Terbantahkan


Ompi TV
- Tidak banyak yang menyadari jika Selokan Mataram selain untuk menghidupi petani di Jogja juga mempunyai kandungan seni dan penerapan ilmu fisika yang sangat hebat di dalamnya. Seolah hukum Fisika tidak berlaku pada aliran kanal yang tidak pernah habis ini.

Jika dilihat lebih detail tentu siapa saja tidak akan mengira jika saluran ini begitu unik dan mengagumkan. Bagaimana bisa hukum gravitasi tidak berlaku di tempat ini lantaran selokan mengalir dari barat ke timur.

CANGGIHNYA SELOKAN MATARAM

Bukti nyata jika orang jaman dulu itu sudah punya pemikiran yang sangat luar biasa. Bagaimana mereka bisa menerapkan hukum-hukum yang bisa jadi di luar nalar.

Kecanggihan dan juga keunikan yang lain bakal terlihat ketika selokan melintasi Sungai Krasak dimana air akan melewati bawah sungai. Arusnya juga tetap kuat meskipun tidak ada pompa yang menaikan air dari bawah ke atas.

Sesuatu yang tentu saja sulit dimengerti untuk mereka yang menyadarinya. Jika kamu penasaran bisa langsung mengunjungi lokasi tersebut.

Kehebatan lain SELOKAN MATARAM ini juga bisa kamu temukan di dusun Ngluwar di dekat hulu selokan. Dimana dibawah desa dibuatkan terowongan untuk melintasi aliran air ini.

MENJADI TEMPAT LANDMARK TERFAVORIT PARA PECINTA FOTOGRAFI

Dengan bermacam-macam keunikan yang ada tentu saja tidak aneh jika selokan mataram ini dijadikan salah satu landmark terbaik yang harus disusuri ketika pagi hari dengan tipis-tipis mengayuh sepeda. Ketika ada di sini kamu harus mengabadikan hal itu tentunya.

Orang jogja, khususnya Sleman menyebut bangunan ini dengan nama Bok Renteng atau yang lebih dikenal dengan nama kanal Van Der Wijck.

BUKTI KECERDIKAN SRI SULTAN HB IX

Selain itu Masyarakat Jogja yakin jika selokan Mataram ini merupakan bukti kehebatan dan kecerdikan Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Di mana di tahun 1944 ada cukup banyak tenaga kerja paksa atau romusha dari Jogja yang dibawa keluar Pulau Jawa untuk membangun sarana transportasi dan pertanian.

Maka dari itu supaya romusha itu tidak jauh dari keluarga dan bisa memberi manfaat untuk Jogja dalam waktu jangka panjang. Maka Sri Sultan melobi Jepang supaya para pekerja tetap ada ditempat mereka berasal.

Di masa itu pada wilayah Jogja ada setidaknya 17 Pabrik Gula. Supaya Suplay tebu sebagai bahan utama pembuat gula tersuplai dengan baik tentu saja membutuhkan saluran irigasi yang mengaliri semua area perkebunan tebu.

Bertemunya dua sungai besar yaitu Sungai Progo di barat dan Sungai Opak di sebelah timur diyakini bakal meningkatkan kualitas hidup di wilayah Sleman. Hal itu lantaran selokan dengan panjang 30,8 km bisa dipergunakan untuk mengairi lahan seluas 15.734 ha.

Selokan Mataram berhulu di selokan Van Der Wijck yang ada di dusun Macanan, Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang. Dan berakhir di Kali Opak yang letaknya ada di daerah Kalasan.

Selain itu rakyat begitu patuh dengan perintah Sri Sultan sebagai raja dari Kraton Jogjakarta. Banyak yang berpendapat jika saluran irigasi ini nantinya bakal memiliki manfaat untuk anak cucunya. Jadi meskipun mereka bekerja sebagai romusha mereka tidak akan merasa keberatan.

Sampai saat ini setidaknya Selokan Mataram yang oleh orang Jepang disebut dengan nama Kanal Yoshiro sudah mengalami dua kali perbaikan. Renovasi pertama dilakukan pada tahun 1950 dan yang kedua dilakukan di tahun 1980.

© Copyright - Ompi TV - Media Hiburan Masa Kini
Added Successfully

Tulis Apa Yang Ingin Kamu Cari Dan Tekan ENTER Untuk Mencari.