Ompi TV - Pada hari itu aku bertemu dengannya. Aku ingat, waktu itu pukul 11:00 malam saat aku tak sengaja bertemu dengannya di depan toko buku tua yang sudah tutup.
Hujan yang tiba-tiba turun saat aku tengah menuju pulang ke rumah membuatku terpaksa berteduh di toko itu. Aku dan dia berteduh di teras toko menunggu hujan reda.
Hampir setengah jam hujan belum juga reda. Rasanya aku ingin berlari saja, masa bodoh ke basahan tapi sayangnya aku sedang membawa barang-barang yang gak boleh kena air. Laptop, buku, handphone dan rokok.
Tapi perempuan yang berteduh di sebelah ku basah kuyup. Kenapa dia tidak lanjutkan saja perjalanannya bila sudah terlanjur basah? Ku lihat ada motor matic terparkir pas di depannya. Kulihat lagi dia menunduk berdiri dan menggigil.
Ku lihat lagi wajahnya yang tersamar oleh rambutnya yang basah. Ku lihat lagi kok kepalanya menunduk terus, ya? Apa yang dia sedang pikirkan? Aku gak mau cuma lihat-lihat lagi. Ku beranikan menyapa.
"Hai", ucapku berteriak karena derasnya suara hujan meredam suaraku.
Lalu dia melirik ku dengan wajah yang sedih. Sepertinya sedari tadi dia menangis dan ada yang aneh dengan kaos putih lengan panjang yang dia pakai. Ada noda darah, sedikit pudar oleh air hujan tapi aku yakin noda merah itu adalah darah.
"Kamu kenapa? jatuh dari motor". Ku dekati dia dengan niat bertanya lebih tentang apa yang telah terjadi padanya. Tapi dia langsung menolak menjawab. Dia menyuruhku menjauh.
"Aku cuma mau bantu" ucapku dengan nada iba
"Jangan mendekat!" teriakannya di barengi suara guntur yang menggelegar.
"Sini aku lihat, ga usah takut, aku seorang dokter". Aku berbohong padanya, aku cuma seorang akuntan.
Sudah kebiasaan ku berbohong pada setiap perempuan.
Kemudian dia menjinak dan mau ku dekati. Ku lihat wajahnya ada luka memar, seperti habis di pukul. Sayang banget wajah cantiknya itu.
Singkat cerita aku dan dia berbincang di balik hujan lebat yang tidak berhenti hampir satu jam. Dia bilang, dia habis berkelahi dengan pacarnya.
Dia habis-habisan dipukuli oleh pacarnya karena hal sangat sepele. Pacarnya ketahuan selingkuh, lalu dia minta penjelasan tapi dia malah dipukuli.
"Kasihan banget kamu. Kalau aku adalah saudara kamu, pasti ku bunuh dia!" Teriak ku lantang bak jagoan.
Tiba-tiba dia tersenyum melihatku dan berkata "udah, dia udah mati".
"Sudah apanya" tanya ku penasaran karena ku pikir aku salah dengar.
"Dia sudah mati, aku yang bunuh. Kamu ga perlu bantu bunuh dia".
"Wah, ini perempuan kayak nya jatuh stres karena pacarnya". Pikir ku dalam hati.
Tiba-tiba dia beranjak, mengeluarkan kunci dari sakunya dan membuka jok motor matic nya. Lalu...
Kaget bukan kepalang. Dia mengeluarkan sesuatu dari dalam jok motor. Di jambak nya sepotong kepala manusia yang berlumuran darah lalu di tunjukkan nya padaku.
"Tolong bantu aku membuang kepala ini ke laut. Masih ada sisa bagian tubuh lainnya di rumahku. Tolong aku".
Kalimat yang di ucapkannya benar-benar horor dan membuatku ketakutan.
Tanpa pikir lama, persetan dengan hujan, persetan dengan barang bawaanku, tas, laptop, handphone dan rokok sebungkus yang baru ku hisap satu batang tadi sore ku tinggalkan saja. Aku lari secepat mungkin pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah aku dobrak saja pintu rumah karena kuncinya tertinggal di tas. Begitu ketakutannya aku seperti melihat hantu saja.
Aku benar-benar takut banget. Kok, ada perempuan cantik memutilasi pacarnya?! Malam yang apes.
"Keesokan harinya aku bangun telat, aku kesiangan karena susah tidur akibat kejadian itu. Ku pikir mending ga masuk kerja hari ini.
Aku ga keluar rumah, aku masih parno.
Main game seharian mungkin bisa bikin pikiran tenang. Sampai petang tiba, sewaktu aku asik main game, terdengar suara seseorang mengetuk pintu.
"Paket!" Teriak seseorang di luar di balik pintu. Seorang kurir memberiku sebuah kotak yang entah isinya apa dan siapa yang mengirimnya. Kulihat nama si pengirimnya NURMALA.
"Wah, cewek nih yang ngirim. Tapi siapa dia? Isi kotak ini apa ya?" Tanyaku dalam hati.
Alangkah kagetnya begitu ku buka kotak itu. Isinya adalah tas, laptop, hanphone dan rokok yang tertinggal di toko itu kemarin malam.
"Sial, perempuan itu yang mengirimnya. Dia tau alamat rumahku" Gumamku ketakutan.
"Paket!" teriak seseorang dari luar. Ada kurir lagi nih yang kedua... Waktu ku buka ternyata kurirnya perempuan. Dia memberikanku sebuah kotak lagi.
Kemudian aku lihat si kurir perempuan ini langsung pergi tanpa berkata apa pun. Wajahnya ga kelihatan, di tertunduk dan memakai topi. Wah, jangan-jangan...
Perlahan ku lihat kotak itu ukurannya lebih besar dari pada yang pertama. Tertempel secarik kertas di atasnya dan bertuliskan
-BANTU AKU-
Saat ku buka ternyata isinya adalah potongan tangan, kaki, badan dan usus yang berdarah di sekitar dalam kotak. 🥶