Cerita Nenek Ginem, Agar Terus Hidup Rela Makan Bangkai Ayam 😭

Ompi TV - Di Negeri tercinta ini rupanya masih ada kemiskinan. Hal ini terjadi lantaran pembangunan yang tidak merata pada setiap daerah. Untuk makan setiap hari saja, masih ada banyak yang kesulitan sampai harus meminta bantuan kepada orang lain atau mengais di tempat sampah.

Kisah Nenek Ginem ini sangat menyayat hati. Nenek Ginem tinggal di Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, ia harus rela membiarkan anak-anaknya memakan bangkai ayam agar bisa bertahan hidup.

Seperti dilansir dari Vemale.com, Nenek yang kini usianya sudah 75 tahunan, beserta ketiga anaknya Sadinah (65), Suparman (45), dan Suparti (35) harus menjalani kehidupan yang begitu berat beberapa tahun belakangan ini.

Mereka tinggal 1 rumah dengan ukuran 3x6 meter, berdindingkan triplek dan juga beralaskan tanah. Tempat tidur dan dapur menjadi satu dengan tempat sampah. Mereka harus menjalani kehidupan mereka dengan begitu berat ketika dirumah tanpa ada yang membantu.

Kedua anak Nenek Ginem, Sadinah dan Suparman mengalami gangguan mental, sedang untuk si Bungsu Suparti mengalami lumpuh lantaran pernah menjadi korban tabrak lari, akan tetapi Suparti masih bisa diajak berbicara.

Tidak hanya rumah dengan ukuran sepetak dan anak yang sakit, hidup nenek Ginem makin krisis lantaran mereka untuk makan setiap harinya kesulitan. Terkadang mereka harus meminta belas kasihan dari tetangga, atau salah satu dari anaknya mencari bangkai ayam di tepi sungai kemudian untuk di masak dan dimakan.

Tetangga nenek Ginem, Tumini, menceritakan kisah Nenek Ginem yang tidak mempunyai apa-apa. Nenek ginem hanya seorang pensiunan buruh tani yang tidak memiliki penghasilan tetap. yang dimiliki hanya 3 anak meski yang dua mengalami gangguan mental dan yang satu lumpuh.

Kisah nenek Ginem ini mengajarkan pelajaran kepada kita supaya selalu bersyukur dalam hidup. Jangan mengeluh dan hanya lantaran hal-hal kecil yang terjadi pada hidup kita. Masih banyak orang susah seperti Nenek ginem yang terus berupaya untuk tetap bertahan meski dalam kondisi yang benar-benar tidak bersahabat.