Singgung 1998, Aksi #GejayanMemanggil Diserukan di Yogyakarta
Berita, PanditBola.com - banding diikuti protes damai untuk semua siswa dan masyarakat di Yogyakarta yang beredar di media sosial dengan #GejayanMemanggil hashtag. Protes damai diarahkan terhadap sikap pemerintah terkait Revisi KUHP, Komisi Hukum serta undang-undang lainnya.
"Seruan Aksi Damai. Mengundang semua mahasiswa dan masyarakat di Yogyakarta untuk mengikuti aksi," mengutip kata-kata terdengar di poster yang beredar di Twitter, Senin (23/9).
Pada hari Senin (23/9), platform Twitter, hashtag adalah trending topic Indonesia.
Mengacu pada salah satu poster banding, mencatat bahwa sekali resistensi saksi siswa Gejayan dan masyarakat Yogyakarta terhadap rezim Orde Baru yang represif pada tahun 1998.
"Di 2019, Gejayan ulang memanggil jiwa cemas untuk kebebasan dan kemakmuran terancam oleh pemerintah," mengutip kalimat suara dalam poster.
"Pemerintah adalah orang-orang semakin terpojok melalui RKUHP, Hukum KPK, Bill Buruh, RUU Tanah, kriminalisasi aktivis di berbagai sektor dan pemerintah dalam menangani isu-isu lingkungan dan tagihan PKS yang tidak pernah lulus," mengutip kalimat lain di poster .
Ada tiga poin pertemuan disiapkan. Antara lain, Gerbang Utama Kampus Sanata Dharma, Pertigaan Revolusi UIN Sunan Kalijaga, dan Universitas Gadjah Mada bundaran. Jam kumpul ditentukan pada pukul 11.00 WIB.
Dari tiga titik pertemuan #GejayanMemanggil protes damai, akan ada lokasi konsentrasi massa, yang di persimpangan Colombo, Gejayan. Setelah itu, massa akan memulai aksi dengan long march.
Kepala juru bicara polisi Asisten Komisaris DI Yogyakarta Yulianto mengatakan telah menerima surat pemberitahuan.
Namun, dia tidak berbicara banyak tentang rencana aksi damai yang akan digelar hari ini di Yogyakarta. Yulianto hanya mengatakan akan ada 500 massa mengikuti aksi BEM UGM.
"Dari Badan Eksekutif Mahasiswa UGM telah mengirim surat kepada Polisi kemarin sore. Dalam surat itu, 500-an (massa)," kata Yulianto saat dihubungi, Senin (23/9).