Sayembara Iran Berhadiah Jutaan Dolar Demi Nyawa Donald Trump
Berita, PanditBola.com - Iran terus memberi ancaman kepada Amerika Serikat, khususnya Presiden Donald Trump. Setelah menyerang tiga pangkalan militer AS di Irak dan serangan ke kedubes AS di Irak, Iran juga mengeluarkan sayembara untuk memburu Trump.
Ancaman itu merupakan buntut dari tewasnya Mayor Jenderal Qassim Soleimani yang diperintahkan Trump. Berikut sayembara Iran untuk 'memburu' Trump:
Hadiahkan USD 80 Juta untuk Kepala Trump
Seorang tokoh Iran memberikan pidato dalam prosesi pemakaman Qassim Soleimani, Senin (6/1). Dalam pidato yang disiarkan di televisi, dia menyatakan kepala Donald Trump dihargai USD 80 juta atau sekitar Rp1,1 triliun.
"Kita adalah 80 juta rakyat Iran, jika setiap orang dari kita mengeluarkan USD 1, kita akan punya USD 80 juta, dan kita akan menghadiahi siapapun yang membawakan kita kepala (Trump) dengan uang tersebut," kata tokoh tersebut.
USD 3 Juta untuk Bunuh Trump
Seorang anggota parlemen Iran mengumumkan hadiah uang sebesar USD 3 juta atau setara Rp40 miliar bagi siapa pun yang bisa membunuh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Atas nama rakyat Provinsi Kerman, kami akan membayar USD 3 juta dalam bentuk uang tunai bagi siapa saja yang bisa membunuh Trump," kata anggota parlemen Iran Ahmad Hamzah di hadapan parlemen Iran, Selasa (21/1).
Namun, Hamzah tidak menjabarkan apakah keputusan itu dibuat oleh para ulama penguasa Iran untuk mengancam Presiden Trump atau tidak.
Perintah Trump Atas Pembunuhan Qassim Soleimani
Pihak Iran banyak menyebar ancaman kepada Trump. Iran menginginkan nyawa presiden AS itu dihilangkan sebagai konsekuensi telah memerintahkan pembunuhan terhadap Soeleimani.
Soleimani tewas dibunuh setelah diserang pesawat tak berawak di Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.
Serangan Balik Iran
Setelah kematian Soleimani, Iran melakukan serangan balik. Pada 8 Januari 2020, Iran menembakkan rudal balistik ke arah dua pangkalan militer AS, Al Assad dan Irbil di Irak. Pihak AS menjelaskan 11 militer AS terluka akibat insiden tersebut.
Kemudian serangan kedua terjadi pada Pada Minggu (12/1), Iran membombardir pangkalan udara AS di Al Balad di Irak. Delapan roket yang berjenis Katyusha menghantam pangkalan udara AS tersebut. Akibat serangan ini, empat pasukan militer mengalami luka-luka, di antaranya dua penerbang dan dua tentara Irak.