GfM9TpClTSGpGUWpGSM8GUdoBA==

Slider

Hanya Dengan Kotoran Sapi Warga Bandung Barat Dapat Omzet Jutaan Rupiah


Ompi TV
- Usaha kelompok peternak di Kampung Nagrak, RT 02/09, Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Yang mengubah kotoran sapi menjadi hal yang bisa menghasilkan ekonomi.

Dimana kelompok peternak ini berhasil menyulap limbah sapi menjadi penghasilan jutaan rupiah setiap bulannya.

Mereka membuat briket atau media tanam tumbuhan dengan memanfaatkan kotoran sapi.

Salah satu peternak yang bernama Ujang Ica Supriatna bahkan sudah mulai membuat briket dari kotoran sapi ini dari tahun 2019 ketika ia bertemu dengan seorang profesor.
"Kami dibimbing untuk mengolah limbah kotoran sapi menjadi bernilai jual dengan dibuat briket atau media tanam. Sudah dua tahun dan berjalan hingga kini. Ada 15 orang yang terlibat," ucap Ujang pada Suara.com pada hari Rabo 6 Oktober 2021.

Sebelumnya, Dia dan peternak sapi yang lain hanya melakukan beberapa aktivitas yang berulang sejak memberi makan sapi sampai membersihkan kandangnya.

Akan tetapi mereka tidak menyadari jika ada bahaya yang mengintai kesehatan mereka. Gas metan yang timbul dari tumpukan sapi dan terus meneris dihirup, rupanya memberikan dampak buruk untuk kesehatan dalam waktu jangka panjang.

Banyak peternak sapi yang pada usia 60 tahun kondisi kesehatannya sudah memburuk. Misalnya ada yang jari-jari tangannya bengkok dan gejala yang lain.

"Rupanya itu lantaran dampak dari menghirup gas metan dalam waktu jangka waktu lama, akan tetapi mereka tidak paham lantaran kurang mengerti akan hal itu," ungkap Ujang

Akan tetapi kini dia dan para peternak sapi yang lain berniat untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik. Selain lebih sehat, ekonomi pun juga terdorong lewat usaha yang dilakukan.

Briket kotoran sapi buatannya berhasil berfungsi untuk pupuk yang ditanamkan pada tanah supaya menutrisi tanaman.

Karena terbuat dari bahan organik, maka membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk bisa melihat hasilnya.

"Jadi briketnya tinggal dipotong-potong, kemudian ditanamkan juga ke tanah yang sudah ada tanamannya. Fungsinya seperti pupuk pada tumbuhan. Akan tetapi tidak instan seperti halnya pupuk kimia," terang Ujang

Bahan baku briket media tanam itu yaitu kotoran sapi. Akan tetapi bahan baku yang lain juga memegang peranan penting yaitu bio compound yang dibuat dari fermentasi berbagai macam rempah sebagai material pengikat gas metan.

"Jadi kotoran sapinya itu dicetak terus disemprotkan bio compound. Nah bio compound ini yang kemudian mengikat gas metan. Briketnya juga tidak akan berbau," terang Ujang.

Kini briket media tanam itu sudah memiliki cukup banyak pelanggan. Dalam waktu satu bulan Ujang bahkan bisa menjual hingga 30 ribu buah briket ke berbagai wilayah di Indonesia.

Harganya pun bisa dibilang sangat murah, untuk paket briket isi 5 harganya hanyalah Rp. 5 Ribu. Untuk paket isi 10 harganya hanya Rp. 8 Ribu dan untuk paket berisi 21 briket harganya Rp. 15 Ribu.

Dengan potensi ekonomi yang menggiurkan itu, Ujang menyarankan mulai dari saat ini tidak lagi meremehkan kotoran sapi. Sebab meskipun bau dan juga menjijikan, akan tetapi hal itu bisa menghasilkan uang sampai dengan Rp. 6 Juta Perbulannya.

"Alhamdulillah bisa membantu keperluan ekonomi warga kami yang mengandalkan profesi sebagai peternak. Kami juga tidak perlu takut lagi dampak negatif gas metan dan menumpuknya limbah kotoran sapi," pungkas Ujang.

© Copyright - Ompi TV - Media Hiburan Masa Kini
Added Successfully

Tulis Apa Yang Ingin Kamu Cari Dan Tekan ENTER Untuk Mencari.