Ompi Tv - “Becak Bapak lagi rusak Nak. Kalau uangnya kekumpul Bapak benerin Becak dulu ya. Maaf ya Nak, sepeda bekas buat Rifiai belum bisa Bapak belikan …”
Kata-kata itu terngiang terus di benak Pak Welly sambil menatap pilu Rifai yang kini terbujur kaku berbalut selang medis. Sudah 12 hari Rifai Koma setelah terpelanting dihantam motor. Kepalanya bocor, otaknya pendarahan hebat, kaki dan otaknya kananya remuk. Tak ada lain yang diharapakan Pak Welly selain Rifai bisa bangun dan sehat kembali, malangnya hasil jadi supir becak yang juga menyewa tak akan cukup tuk kesembuhan putranya!
Walau habis disenggol orang dan ban Becaknya sedikit oleng, Pak Welly berusaha lanjut narik Becak karena 1 jam saja begitu berharga, ia tak mau kehilangan 5 ribu rupiah untuk makan keluarganya. Apalagi kini ia tak hanya dikejar setoran karena masih menunggak ke juragan, tetapi ia harus bergegas kumpulkan biaya agar anaknya Rifai tak meregang nyawa di bangsal Rumah sakit.
Perasaan kalut memenuhi relung hati Pak Welly dan Bu Tiarmin. Minggu, 27 Maret 2022, nasib malang menimpa anak mereka Rifai, keceriaan mengetahui akan dibelikan sepeda bekas tuk kes sekolah pun pupus dalam sekejab mata.
Rifai yang sedang berjalan bersama teman-temannya, tiba-tiba dihantam sepeda motor berkecepatan tinggi. Ia terpelanting dan tergeletak ditengah jalan. Kepalanya membentur aspal panas dan seketika banjir darah. Badannya lebam penuh luka dan kakinya pun remuk terlindas.
Pak Welly yang baru akan meneguk air dan makan mie instan yang jadi menu andalan keluarganya siang itu bergegas ke TKP saat teman-teman Rifai kabarkan berita duka itu. Langkah kaki tuanya gontay menerobos kerumunan ingin menyelamatkan sang anak. Namun warga berhati malaikat sudah membopong Rifai ke UGD!
4 kantong darah terpaksa dihabiskan tuk atasi penderahan kepala hebat Rifai. Hancur sekali hati Pak Welly dan Bu Tiarmin saat dokter katakan kalau kepala Rifai bocor dan alami pendarahan otak hebat. Ia kini Koma! Rifai harus dirawat intensif, Ventilator harus terus terpasang dan tindakan operasi harus segera dilakukan pada kaki kananya yang remuk, agar tidak infeksi dan cacat permanen!
Hanya doa yang terus diratap untuk Rifai. Pak Welly dan Bu Tiarmin dihadapkan dengan rasa sesal karena belum bisa wujudkan sebuah sepeda bekas untuk Rifai agar tidak terlalu lelah berjalan kaki jauh ke sekolah. Namun apa daya, jangankan untuk beli sepeda, untuk bisa makan dalam sehari saja sudah sangat syukur! Kini mereka tak mengharapkan apapun selain kesembuhan Rifai...
Tapi bagaimana bisa lanjutkan pengobatan? Yang menabrak pun tak mungkin tanggung jawab karena orang tak punya. Kini, uang ratusan ribu hasil pinjaman yang akan digunakan untuk membeli sepeda bekas untuk Rifai bahkan harus digunakan Pak Welly untuk membayar DP pengobatan Rifai karena tak punya simpanan sepeserpun. Mereka tak ingin kesembuhan putra mereka hanya di angan-angan, tapi untuk buka puasa dan sahur pun keluarga mereka bahkan kesulitan.
#OrangBaik, Mimpi untuk memiliki sepeda mungkin terlihat sederhana, namun berat bagi Rifai yang mungkin tak dapat mengayuh sepeda lagi karena terancam cacat permanen. Yuk ulurkan banyuan kita tuk bantu Adik Rifai sembuh dan lanjutkan masa depan dengan cara Klik LINK Berikut ini ( https://kitabisa.com/campaign/adikrifaipastipulih ) berikan donasi terbaik kalian :).