Ompi TV - Pemerintah Indonesia berencana menerapkan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK), termasuk produk populer seperti Teh Botol, mulai pertengahan 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan konsumsi gula berlebih yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti diabetes dan obesitas.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani, menyatakan bahwa penerapan cukai ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan minuman berpemanis dalam kemasan. "Kami akan mulai menerapkan cukai pada MBDK pada pertengahan tahun 2025, dengan harapan dapat menurunkan konsumsi gula masyarakat," ujar Askolani dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (10/1).
Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi diabetes dan obesitas di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Penerapan cukai ini diharapkan dapat menekan angka tersebut dengan mengurangi konsumsi minuman manis.
Selain itu, pemerintah juga mempertimbangkan untuk menerapkan cukai pada produk lain yang mengandung kadar gula tinggi, seperti makanan ringan dan kue-kue manis. Namun, fokus utama saat ini adalah pada minuman berpemanis dalam kemasan.
Askolani menambahkan bahwa pemerintah akan memberikan sosialisasi kepada produsen dan konsumen mengenai kebijakan ini sebelum diterapkan. "Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa kebijakan ini dapat berjalan dengan baik dan diterima oleh masyarakat," katanya.
Dengan penerapan cukai ini, harga minuman berpemanis dalam kemasan diperkirakan akan mengalami kenaikan. Namun, pemerintah berharap bahwa dampak positif terhadap kesehatan masyarakat akan lebih signifikan dibandingkan dengan potensi kenaikan harga tersebut.
Pemerintah juga akan memantau dan mengevaluasi efektivitas kebijakan ini secara berkala untuk memastikan bahwa tujuan pengendalian konsumsi gula dan peningkatan kesehatan masyarakat dapat tercapai.
.png "Channel Youtube Mas Ifan TV")