Ompi TV - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, memberikan kritik pedas terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kini menjabat Komisaris Utama Pertamina. Kritikan tersebut dilontarkan saat Rapat Dengar Pendapat dengan jajaran direksi Pertamina pada Selasa (11/3). Andre menilai, Ahok tak berbuat banyak terkait dugaan kasus korupsi impor minyak mentah yang kini melibatkan sejumlah pejabat di perusahaan plat merah tersebut.
Menurut Andre, dirinya sempat menjadi sasaran serangan di media sosial yang diduga dilakukan oleh buzzer-buzzer Ahok setelah isu ini berkembang. “Tanggal 1 Maret 2025, tiba-tiba Instagram saya diserbu ribuan akun yang mayoritas kosong follower-nya. Saya sudah screenshot semuanya, nanti kalau diperlukan bukti, saya siap,” ujar Andre, yang menyebut serangan tersebut berhubungan dengan kritiknya terhadap Ahok pada 15 Februari 2020.
Pada saat itu, Andre meminta Presiden Jokowi mencopot Ahok dari jabatannya di Pertamina, karena dianggap hanya membuat kegaduhan. Andre menilai Ahok terlalu sedikit turun langsung ke lapangan, bahkan baru sekali berkunjung ke kilang Pertamina dan tidak pernah ke unit hulu.
Tak hanya itu, Andre juga menyinggung soal sikap Ahok yang dianggapnya sering bersikap arogan. Ia mengungkapkan bahwa Ahok pernah membentak mantan Direktur SDM Pertamina, Koeshartanto, terkait masalah promosi seorang pejabat yang dianggap tidak sesuai kesepakatan. “Ahok cuma banyak omong doang, banyak omon-omon. Pak Koes dimaki-maki, ‘Saya bisa ganti Anda loh, saya bisa bicara ke Menteri BUMN atau bahkan Presiden,’” kata Andre, yang merasa kesal dengan cara Ahok menangani masalah internal di Pertamina.
Politikus Gerindra ini melanjutkan sindirannya terhadap Ahok dengan mengatakan bahwa meskipun Ahok teman dekat Presiden Jokowi, hal itu tidak seharusnya menjadi alasan untuk tidak memecatnya. “Ahok itu dulu temannya Presiden, sakti mandraguna. Keluar penjara, langsung bisa jadi komut Pertamina,” ujar Andre, dengan nada tinggi.
Andre juga menyoroti dugaan korupsi impor yang kini sedang diselidiki, terutama soal kasus RON BBM yang melibatkan Sani Dinar Saifuddin, Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina. Ia menilai jika Ahok benar-benar ingin mencegah korupsi, dia seharusnya melakukan lebih banyak tindakan. “Ahok hanya menikmati gaji puluhan miliar, main golf, tapi tidak pernah bawa data ke aparat hukum,” tandas Andre.
Selain itu, Andre mengutip Undang-Undang Perseroan Terbatas yang menyebutkan bahwa Komisaris Utama bisa melaporkan dugaan korupsi jika melihat adanya pelanggaran. Andre juga menyinggung Menteri BUMN Erick Thohir yang aktif melaporkan dugaan korupsi ke Kejaksaan Agung sebagai contoh.
Usai Andre memberikan penjelasan panjang lebar mengenai perannya, Politikus PDIP, Rieke Diah Pitaloka, mengusulkan agar Ahok dipanggil ke DPR untuk memberi klarifikasi terkait kasus yang sedang menimpa Pertamina. Namun, Andre dengan tegas menolak usulan tersebut, dan mengatakan, “Sekarang Ahok cuma mau jadi pahlawan kesiangan. Kalau dia punya data, seharusnya bawa itu ke Kejaksaan Agung, KPK, atau polisi. Itu baru namanya pengawasan!”
Dalam kesempatan terpisah, Ahok menanggapi isu korupsi ini dengan menyatakan siap memberikan keterangan jika diminta oleh Kejaksaan Agung. Namun, Ahok mengingatkan bahwa di Pertamina terdapat pengawasan yang berlapis, termasuk dari Badan Pengawas Keuangan (BPK), sehingga semua pihak yang terlibat harus bertanggung jawab jika terbukti ada penyimpangan.
.png "Channel Youtube Mas Ifan TV")